Sabtu, 11 Maret 2017

puisi : putra pemalu

Putra pemalu

entah bagaimana caranya untuk berani berbicara
entah bagaimana caranya untuk mengekspresikan pikiran ini
memang sedih menjadi seorang putra pemalu
ketika mata berkeinginnan namun mulut lebih dulu resah

jantung ini terlalu lemah untuk ditusuk ketakutan
ada pertempuran kilat dalam otakku yang kaku
ada jaring perangkat yang mengikat suaraku
apalagi jika seorang putri menawarkan senyumnya

mohon tuan putri untuk menunggu sesuatu kata
jika aku masih diam dalam kulkas tuaku
bisakah kau nikmati saja imajinasi tanpa nada
lalu kita tersenyum pada waktu yang sama